Selasa, 18 Juni 2013

(Dia) Ternyata Malaikat

Aku.

Tak usah Dinda. Tak usah kau berprasangka terhadapnya yang jelas itupun tak akan melahirkan sebuah arti.
Aku berada disini,di samping mu tanpa satu pun kata keluhan yang tersampaikan oleh bibir ini. Biarpun tak ada ungkapan terindah dari dalam uraian Mu, tapi ketika ucapan Mu menyiksa batin ini. Itulah anugerah cinta yang kurasa dan tak kau resapi.

Esok, Lusa, atau entah sampai kapanpun. Getaran di dalam nadi ini begitu terus merasuk hingga menjadi sebuah darah yang mengaliri resapan hati yang tak pernah terduga, dan terngiang keberadaanya.

Apakah engkau terbangun ketika ku kecup alis Mu yang indah itu ?
Apakah aku ada di setiap mimpi malam Mu yang indah ketika aku terlelap di samping Mu ?

Dia.

Yang memilih menghilang ketika di dalam perut Mu terkandung seorang Malaikat Kecil yang tak pernah kau rencanakan kedatanganya
Menangislah kau di telapak Kaki kedua orang tua Mu yang selalu terperhatikan oleh mata ini yang memandang mu dari sudut jendela atap rumah Mu.

Ayah, Ibu.

Mengapa Aku seperti ini ? dan aku selalu ingin mewakili Mu untuk menjawab sebuah arti yang sangat dalam "Aku seperti ini karena sebuah Asmara yang ku anggap Cinta".

Ayah, Ibu.

Mengapa tidak ada orang yang mau bersama Ku, menemani Ku, menggali cerita baru untuk menghidupkan asa ku kembali merangkak ke depan ? Dan sebenarnya akupun ingin menjawabnya dengan bijak, bahwa "Aku yang sedang melihat Mu dari sudut jendela kamar Mu ini, begitu amat sangat membutuhkan Mu untuk kehidupan Ku yang panjang ini. Tak peduli kau seperti apa dan aku hanyalah seorang pria yang mengisyaratkan Cinta sebagai sebuah aturan air yang mengalir, dan tak pernah mengekang seperti air yang selalu berjalan tergantung terhadap Tuhan yang membawanya ke arah mana !

Entahlah kapan kau menyadari bahwa disini, ada orang yang selalu menatap Mu dalam kebahagiaan.

Cacian. Makian, yang membuat Ku sadar bahwa begitu amat berartinya sebuah Cinta yang akan ku genggam bersama dengan Cinta Mu, Cinta Mereka, dan Kasih-Nya yang akan mengantar kita menuju keabadian Surga yang abadi, Nanti .

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Enterprise Project Management