Selasa, 13 Agustus 2013

Kembali

Di sudut sana, tersirat cahaya Matahari yang membasahi lukisan cinta yang sedang tergoda keberadaanya oleh kesejukan yang tiada tara yang mungkin akan di dapatnya. Dialah daun yang merindukan air dan mulai melakukan segala cara untukmendapatkanya. Bulan sabit yang menusuk tulang iga, membuat daun yang layu mulai berguguran satu demi satu. Dan puncaknya, daun pergi menuju malam yang hangat akan dia dekap menuju penantian yang telah ia rencanakan.

Sadarilah.
Apa yang engkau cari sesungguhnya ada. Apa yang kau hina sesungguhnya fana.
Pergilah, Pergi menuju angkasa yang tak terlihat oleh waktu. Tidurlah engkau disana dengan segenap kebahagiaan yang mungkin terlelap abadi kau disana.
Hindarilah kesesaatan yang bisa membuat dunia gelp dan tak ada bedanya.

Aku Cinta.

Bukan dengan olah nafsu yang terus berputar di dalam keabadian cinta. Namun Cinta sebenih sayang, yang dapat berkembang hingga angka tak terhingga dala pikiran mu.

Selamat tinggal. Selamat Tinggal.

Ada namun tak sama. Kembali !

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Enterprise Project Management