Selasa, 18 Juni 2013

(Aku) Hilang

Malam.

Pelangi itu bagaikan kesucian yang telah Hilang dari dalam Tubuh ini.
Begitu perih aku terdiam di sudut ruangan ini, aku menghayalkan saat itu, saat dia mengambil kata itu dari diri ini. Pelangi itu tak akan pernah aku miliki kembali, mereka tewlah mengambilnya dengan sangat lembut dai raga ini.

Malam.

Hancur perih arah yang kelak ku tuju. Di ruangan ini aku merasa terbebani dan selalu tak pernah berhenti tertekan. Aku merasa Tuhan telah Pergi dan Ia pun nampaknya benci terhadap Dunia Ku saat ini.

Tuhan.

Ijinkan aku memeluk Mu dan menangis di Peluk Mu. Aku ingin mati jika kelak Tubuh ini tak pernah berguna bagi siapapun. Aku hanyalah seorang wanita hina yang telah dia ambil Hak nya. Dia ambil hanya untuk kesenangan sesaat. Aku hanyalah wanita hina yang tak pernah orang sukai, dan hanyalah Ayah dan Ibu ku yang tulus selalu membuat ku berjuang dengan air mata mereka. Sedangkan dia?

Angin.

Beritahulah dia.
Kini anaknya telah besar dan menginginkan Air mata Ayahnya menetes di hadapan air mata anaknya.
Kini biarkan aku pergi meninggalkan dunia, demi anaku yang telah aku perjuangkan demi masa depannya.

Arjuna.

Masuklah dalam ingatan ku. Aku rindu akan kata - kata itu./
Kata - kata yan telah kau berikan untuk menghadirkan malaikat kecil kita.

"Aku menyayangi Mu, dan Aku tak akan Pernah Meninggalkan Mu Dinda"

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Enterprise Project Management