Dingin yang
menyelimuti kegundahan hati yang sedang tertutupi keberadaanya oleh Cinta.
Perjalanan yang baru saja dimulai sekarang menggantung di ujung tanah, antara
mati dan terus hidup mengharumkan keseharian hati yang dijalani.
Cinta.
Terbangunlah
dari kegundahan yang sedang kau rasa. Ini hanya badai yang akan segera berlalu.
Perih seperih duri yang tajam, namun lembut selembut sutra yang tersimpan di
lubuk hati. Mesti tak terlihat, namun lihatlah kesucian yang kita dapat. Kita
terbang bersama seperti yang kau pinta, kepalkan sayap selebar dunia dan
sebarkan kesucian cinta seputih awan pagi. Embun pagi yang kita genggam,
janganlah menjadi hangat dan terlupakan. Biarkanlah dia tetap dingin, karena
itulah alasan terbesar untuk tetap memeluk mu.
Mawarpun
telah menjadi putih, akan tetapi tetaplah hati ini untuk mu dan kita. Tak ada 3
dari satu yang sempurna, tak ada 1 dari 2 yang sempurna. Tetaplah semua
berjalan seiring takdir yang telah ditiupkan ke bumi dan telinga kalbu manusia.
1 yang terpilih tapi angka 2 pun tak menjadi masalah, biarkan keduanya menjadi
sayap yang ikhlas untuk dicintai dan saling mencintai. Tak ada beda, namun
menghargai dan ketulusan akan menjadi kepastian terpasti di atas muka bumi ini.
Cinta.
Terkadang di
relung hati terdalam selalu ada yang ingin tersampaikan.
Mengapa
cinta lebih memilih api di bandingkan surga yang telah lama dijalani ?
Mengapa surga
yang abadi kau tinggal pergi demi ketulusan hati ?
Apakah ini hanya
menjadi sebuah proses demi berkembangnya sayap – sayap indah mu terdahulu ?atau
Ini kesucian yang kau tebar di atas permukaan
bumi utnuk kau berikan terhadap ketulusan yang kau punya ?
0 komentar:
Posting Komentar